ASKEP ANAK DENGAN FRAKTUR
PENGKAJIAN DATA KEPERAWATAN
ANAK
Nama Mahasiswa : Mr. Bajoel
NIM : 1397210222
Program : D3 - KEPERAWATAN
Tempat
Praktek : RS. SEHAT SENTOSA
Tanggal
Praktek : 22 Mei 2010
A.
Identitas Data
Nama : An. R
Umur : 10 Tahun
Umur : 10 Tahun
Nama
Ayah/Ibu : - / Ny.Marni
Pekerjaan
Ayah : -
Pekerjaan
Ibu : Buruh
Alamat : Jalan Alpu Buntu
Mapar RT.001/RW01 Jakarta Barat
Kultur : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan
Ayah/Ibu : - / SD
B.
Keluhan Utama
Kaki kanan sulit
digerakkan setelah diserempet mobil
C.
Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
Tidak dikaji (anak berumur 10 tahun)
D. Riwayat Masa Lampau
1. Penyakit waktu kecil
Anak tidak pernah sakit
berat, hanya batuk dan pilek biasa. Anak pernah patah pada kaki kiri akibat
terjatuh saat umur 8 tahun tapi sembug setelah dibawa ke dukun urut
2. Pernah dirawat di rumah
sakit
Tidak pernah
3. Obat-obatan yang digunakan
Bila sakit ringan (batuk
& pilek) biasanya diberikan obat bebas (Tempra, Bodrexin). Bila sakit berat
(batuk, pilek, panas yang tidak sembuh-sembuh) baru dibawa ke dokter swasta.
4. Tindakan operasi
Tidak pernah
5. Alergi
Menurut ibu, tidak ada
riwayat alergi.
6. Kecelakaan
Anak pernah terjatuh karena
mengejar layangan dan bengkak serta patah pada kaki kiri tapi sembuh setelah
dibawa ke dukun urut
7. Imunisasi
Lengkap
E. Riwayat Keluarga
Keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan seperti asma, diabetes mellitus dan penyakit gangguan jiwa. Keluarga
tidak ada menderita penyakit menular seperti TB Paru.
F. Riwayat Sosial
1. Yang mengasuh
Anak sudah mandiri
2. Hubungan dengan anggota
keluarga
Anak adalah anak bungsu dari
tiga bersaudara dan hubungan anak dengan saudara-saudaranya baik hanya
kadang-kadang bertengkar dengan kakaknya yang nomor dua.
3. Hubungan dengan teman sebaya
Klien biasa bermain dengan
teman sebayanya, saat sehat anak sangat lincah bermain tetapi semenjak sakit
klien tidak bisa bermain dan untuk
sementara berhenti sekolah.
4. Pembawaan secara umum
Klien tampak lincah.
G. Kebutuhan Dasar
1. Makanan yang disukai/tidak
disukai
Anak kurang suka makan nasi
dan lauk pauk, anak lebih senang dengan jajanan.
2. Pola tidur
Anak tidur 8 – 10 jam sehari
3. Mandi
Anak mandi sendiri, gosok
gigi sendiri
4. Aktifitas bermain
Sangat aktif bermain
5. Eliminasi
BAB 1 – 2 kali sehari, BAK 6
– 8 kali sehari, sudah tidak pernah ngompol lagi
H. Keadaan Kesehatan Saat Ini
1. Diagnosa Medis
CKR & Fraktur Femur
Dextra
2. Tindakan operasi
Tidak ada, hanya dipasang
gips hemispice
3. Status Nutrisi
Berat badan klien 25 kg
(normal berat badan untuk usia 10 tahun : 28 kg). Menurut ibunya anaknya sangat
aktif bermain dengan teman-temannya sehingga sering lupa makan. Conjunctiva
tidak pucat, sklera tidak ikterik, nilai Hb. 11 g/Dl (n. 13 – 16), oedema tidak
ada. Sekarang klien dapat menghabiskan makanan yang diberikan di rumah sakit
dan tambahan jajanan dari luar.
4. Status cairan
Kulit tampak kering, oedema
tidak ada, tidak terpasang infus
5. Obat-obatan
Ampicillin 3 x 250 mg,
Panadol 3 x 1
6. Aktifitas
Selama dirawat, klien
mengalami keterbatasan dalam beraktifitas
7. Tindakan keperawatan
Penyuluhan tentang pemberian
nutrisi, pencegahan infeksi dan mobilisasi dini
8. Hasil Laboratorium
Hb 11 g/Dl, Ht. 33, Ery 4,5,
Leuko 18.200, Trombo 318.000
9. X-Ray
Rontgen Femur Dextra :
Fraktur Drafirs Femur Dextra tertutup
I.
Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan umum, kesadaran CM
tampak sakit sedang
2. Tinggi badan 147 cm
3. Berat badan 25 kg
4. Kulit, kering
5. Tengkuk, kaku kuduk (-)
6. Mata, sklera tidak ikterik,
conjunctiva tidak pucat, mata tampak tidak cekung
7. Telinga, tidak terdapat
perlukaan, tidak terdapat cairan, cerumen (+)
8. Hidung, tidak terdapat ingus
9. Mulut, nampak sariawan dan
terdapat karies pada gigi
10. Dada, simetris tidak ada
kelainan
11. Paru-paru, ronchi(-),
wheezing (-)
12. Jantung, BJ I dan BJ II
terdengar normal, murmur (-), gallop (-)
13. Perut, tidak distensi
14. Punggung, tidak ada kelainan
15. Genitalia, tidak dikaji
16. Ektremitas, simetris,
terdapat gips hemispice dari pinggang ke femur dextra sampai dibawah lutut
17. Kelenjar getah bening, tidak
ada pembengkakan
18. Tanda vital, S 36,2 C, N 90
x per menit, R 22kali per menit, T 110/70 mmHg
J. Pemeriksaan tingkat
perkembangan
1. Kemandirian dan bergaul
Anak cukup mandiri dan
banyak mempunyai teman di lingkungan rumahnya
2. Motorik Halus
Menurut ibu, anak pintar
membuat mainan.
3. Kognitif dan bahasa
Menurut ibu, anak fasih
berbicara dan di sekolah termasuk peringkat sepuluh besar di kelas (Anak baru
kelas 1 SD pada umur 9 tahun karena terlambat sekolah)
4. Motorik Kasar
Anak tampak lemah dalam
melakukan aktifitas motorik kasar karena keadaan kakinya
K. Informasi Lain
Ibu mengatakan tidak tahu cara perawatan
anaknya di rumah (rencana pulang dengan gips) sehingga merasa cemas terhadap
keadaan anak saat di rumah.
L. Ringkasan riwayat
keperawatan
Klien masuk di UGD RSCM pada tanggal 2 Mei 2010 karena terserempet mobil saat mengejar layangan. Sebelumnya os sempat
pingsan, muntah (-). Klien dibawa ke RS Husada dan dipasang spalk dan kemudian
dirujuk ke RSCM. Os sulit menggerakkan kaki kanan dan terasa sakit. Kemudian
tanggal 3 Mei 2010 klien dirawat di R-BCH.
M. Masalah Keperawatan
1. Keterbatasan aktifitas
2. Resiko infeksi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Tujuan
|
Intervensi
|
Rasional
|
1.
|
Keterbatasan aktifitas
berhubungan dengan pemasangan gips hemispica pada paha kanan
Data Subyektif :
-
Klien mengatakan susah bergerak dan berjalan
Data Obyektif :
-
Klien tampak hati-hati saat bergerak
|
Setelah diberikan tindakan
perawatan, klien dapat beraktifitas dengan optimal dengan kriteria :
-
Dapat berjalan dengan dibantu tongkat
-
Dapat menggerakkan persendian di bawah gips dengan optimal
|
-
Kaji adanya rasa nyeri saat klien bergerak
-
Kaji pergerakan kaki kanan
-
Latih klien untuk menggerakkan persendian di bawah
gips
-
Latih klien mengoptimalkan ektremitas yang sehat
-
Latih klien berjalan dengan bantuan tongkat
-
Beri motivasi pada klien untuk berlatih dengan
memakai tongkat
-
Anjurkan keluarga membantu klien beraktifitas
-
Fasilitasi kebutuhan sehari-hari klien
-
Kolaborasi : Rujuk ke fisiotherapist
|
Rasa nyeri dapat membatasi
pergerakan klien
Untuk mengevaluasi
kemampuan gerak kaki kanan
Untuk mencegah kontraktur
pada kaki kanan
Mengoptimalkan kemampuan
klien akan aktifitas
Untuk melatih klien
mengoptimalkan keadaan sakitnya untuk beraktifitas
Motivasi akan meningkatkan
keinginan klien untuk melakukan aktifitas
Dukungan keluarga akan
meningkatkan motivasi klien berlatih
Untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari klien
Mempercepat kesembuhan klien
|
2.
|
Resiko infeksi berhubungan
dengan kurang pengetahuan klien / keluarga terhadap perawatan gips
Faktor resiko :
-
Klien sering menggaruk tepi gips karena gatal
-
Klien sering memasukkan benda-benda ke tepi gips
|
Selama dirawat klien tidak
mengalami infeksi dengan kriteria tidak terdapat tanda-tanda infeksi seperti
kemerahan, bengkak, nyeri pada tepi gips
|
-
Anjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips
-
Anjurkan keluarga untuk memberi bedak anti gatal
-
Anjurkan klien agar berhati-hati saat BAB/BAK agar
tidak mengotori gips
-
Anjurkan klien agar tidak memasukkan benda-benda
kecil ke tepi gips
-
Kaji tanda-tanda infeksi pada tepi gips
-
Anjurkan keluarga untuk memberikan perawatan
kebersihan bagi klien secara adekuat
-
Anjurkan keluarga melaporkan bila ada rasa nyeri
pada tepi gips
|
Luka garukan akan beresiko
untuk menimbulkan luka infeksi
Untuk mengurangi rasa
gatal sehingga mencegah klien menggaruk tepi gips
Meminimalkan resiko
infeksi
Untuk mencegah terjadinya
reaksi tubuh terhadap allergen
Tepi gips adalah area yang
tertekan sehingga mudah terserang infeksi
Dengan kebersihan terjaga,
resiko infeksi dapat diminimalkan
Menunjukkan adanya infeksi
sehingga perlu tindakan segera
|
IMPLEMENTASI
Tgl.
|
No.Dx.Kep
|
Implementasi
|
Evaluasi
|
22/5/10
|
1.
|
-
Mengkaji nyeri saat klien bergerak
-
Mengkaji pergerakan kaki kanan
-
Melatih klien menggerakkan persendian di bawah
gips
-
Memberi motivasi pada klien untuk berlatih dengan
memakai tongkat
-
Menganjurkan klien mengoptimalkan bagian yang
sehat
-
Menganjurkan keluarga membantu klien beraktifitas
|
S :
-
Klien mengatakan nyeri saat bergerak
-
Klien mengatakan akan berlatih memakai tongkat
-
Keluarga mengatakan akan membantu klien
beraktifitas
O :
-
Klien meringis
-
Klien mapu menggerakkan kaki kanan
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan rencana intervensi
|
17/5/10
|
2.
|
-
Menganjurkan klien untuk tidak menggaruk tepi gips
-
Menganjurkan keluarga memberi bedak anti gatal
-
Menganjurkan klien agar tidak memasukkan benda
kecil ke tepi gips
-
Mengkaji tanda-tanda infeksi
-
Menganjurkan keluarga untuk memberi perawatan
kebersihan yang cukup pada klien
|
S :
-
Ibu mengatakan akan membantu anak menjaga
kebersihan diri
-
Ibu mengatakan akan membeli bedak gatal
-
Klien berjanji tidak akan menggaruk atau
memasukkan benda kecil ke tepi gips
O :
-
Tidak ada tanda-tanda infeksi pada area tepi gips
A : Masalah tidak terjadi
P : Lanjutkan rencana intervensi
|
AKTIFITAS HARIAN PRAKTEK M.A. KEPERAWATAN ANAK
Nama Mahasiswa : Mr. Bajoel
NIM :1397210222
Ruangan : Merdeka
Tanggal Praktek : 22 Mei 2010
Waktu
|
Kegiatan |
Keterangan
|
14.30 WIB
|
Tiba di ruangan
dan melapor pada perawat ruangan tentang pergantian dinas
|
|
14.45 – 15.15
WIB
|
Melakukan
pengkajian pada klien kelolaan : An. R. Klien masuk tanggal 2 Mei 2010 dengan
keluhan utama nyeri pada kaki saat digerakkan akibat terserempet mobil saat
mengejar layangan. Klien dipasang gips hemispica pada paha kanan pada tanggal
21 Mei 2010. Gips masih belum kering sempurna.
Masalah
perawatan yang ditemukan :
-
Keterbatasan aktifitas
-
Resiko infeksi
Diagnosa
Perawatan :
-
Keterbatasan aktifitas
berhubungan dengan pemasangan gips hemispica pada paha kanan
-
Resiko infeksi berhubungan
dengan kurang pengetahuan klien/keluarga terhadap perawatan gips
|
Diagnosa Medis
:
-
CKR
-
Fraktur Femur
|
15.15 – 15.45
WIB
|
Melakukan penyuluhan
kesehatan pada An. M (Laki, 12 tahun) tentang :
-
Latihan miksi teratur
-
Personal hygine pada area
genitalia
-
Pemenuhan nutrisi untuk
mempercepat proses penyembuhan
|
Diagnosa Medis
: Hipospadia pasca koreksi
|
16.00 – 16.20
WIB
|
Melakukan
penyuluhan kesehatan pada An. S.I (Perempuan, 2 ½ tahun) tentang :
-
Pencegahan infeksi
-
Personal hygine
-
Tumbuh kembang anak toddler
-
Pemberian makan yang adekuat
|
Diagnosa Medis
: Repair Colostomy
|
16.20 – 16.45
WIB
|
Melaksanakan
intervensi keperawatan pada klien kelolaan An. R. untuk diagnosa perawatan 1
|
Implementasi
dan evaluasi ada pada laporan praktek
|
17.00 – 17.15
WIB
|
Melakukan
penyuluhan kesehatan pada An. N. (Laki, 11 bulan) tentang :
-
Pencegahan infeksi
-
Personal hygine
-
Tumbuh kembang anak
-
Pemberian nutrisi yang adekuat
|
Diagnosa Medis
: Pasca Duhamel
|
17.20 – 18.10
WIB
|
Melaksanakan
intervensi pada klien kelolaan untuk diagnosa perawatan ke-2
|
Implementasi
dan evaluasi ada pada laporan praktek
|
18.15 – 18.30
WIB
|
Melaksanakan
pencatatan
|
|
18.30 – 19.00
WIB
|
Istirahat Makan
|
|
19.00 – 19.20
WIB
|
Melaksanakan
evaluasi terhadap penyuluhan pada klien An. M dengan hasil :
-
Klien dapat menjelaskan
tentang latihan miksi
-
Klien dapat menjelaskan
tentang personal hygine yang baik
-
Klien dapat menjelaskan
tentang peranan nutrisi yang adekuat terhadap proses penyembuhan
|
|
19.30 – 19.45
WIB
|
Melaksanakan
evaluasi penyuluhan pada keluarga klien An. S.I dengan hasil :
-
Ibu dapat menyebutkan
cara-cara pencegahan infeksi
-
Ibu dapat menyebutkan
karakteristik tumbuh kembang anak toddler
-
Ibu mengatakan akan berusaha
memberikan makanan yang adekuat
|
|
19.50 – 20.10
WIB
|
Melakukan
evaluasi pada klien kelolaan
|
Evaluasi dapat
dilihat pada NCP praktek
|
20.10 – 20.30
WIB
|
Melakukan
pencatatan
|
|
20.30 WIB
|
Pulang
|
.png)

0 komentar: