REAKSI TRANSFUSI

7:35:00 PM , 0 Comments

DEFINISI :
Semua kejadian yang tidak menguntungkan penderita , yang timbul selama atau setelah transfusi , dan memang berhubungan dengan transfuse tersebut.
PEMBAGIAN :
I. REAKSI TRANSFUSI SEGERA : ( < 24 Jam ) .
1.    Reaksi transfusi Haemolitik .
2.    Reaksi transfusi Panas non Haemolitik
3.    Reaksi transfusi oleh karena Darah Tercemar .
4.    Reaksi transfusi Allergie .
5.    Reaksi transfusi Perdarahan Abnormal .
6.    Reaksi transfusi Gagal Jantung
7.    Reaksi transfusi Gagal Paru .
8.    Reaksi transfusi Keracunan
9.    Reaksi transfusi Thrombophlebitis.
II. REAKSI 'I RANSFUSI LAMBAT ( 24 Jam ) .
1.    Reaksi transfusi Haemolitik Lambat .
2.    Penularan penyakit : Malaria , Hepatitis , HIV , dsb .
3.    Haemosiderosis / Haemokromatosis

                      I.            Reaksi Transfusi Haemolitik Segera ( RTHS )
Pada reaksi ini terjadi perusakan sel darah merah setelah / selama transfusi
Jenisnya :
A.    Perusakan Sel Darah Merah Intravaskulair .
Biasanya disebabkan oleh ABO incompatibilitas .
Gejala yang terjadi biasanya nyata dan segera .
B.     Perusakan Sel Darah Merah Extravaskulair .
Biasanya disebabkan oleh Rh incompatibilitas atau kwalitas darah yang jelek .
Gejala yang timbul adalah minimal , tidak nyata dan lambat .
Gejala yang khas adalah : icterus yang timbul 3-5 jam post transfusi.

Gejala :
·           Panas pada lengan yang ditransfusi .
·           Suhu tubuh yang meningkat . Menggigil .
·           Sesak Nafas Nyeri dada .
·           Nyeri di daerah lumbal .
·           Rasa mual / muntah .
·           Shock -3 Tekanan darah menurun
·           Terjadi perdarahan yang abnormal - Haematuri .
·           Produksi urine menurun Gagal Ginjal - Mati .

Apabila penderita berada dalam pembiusan : ingat RTHS bila :
·           Hipotensi yang tidak sesuai perdarahan .
·           Terjadi perdarahan yang abnormal -3 DIC .
·           Terdapat Hemoglobinuria
Pemeriksaan Laboratorium : Anemi , Lekopheni , Thrombopheni
Hb Plasma meningkat , Bilirubin meningkat ,
Fibrinogen menurun , dan terjadi Hb uri .
Tindakan :
·      STOP Transfusi infus NaC1 0,9% .
·      Observasi Tensi , Nadi , Respirasi .
·      Bila timbul Demam beri anti piretik .
·      Bila terjadi Shock berikan DOPAMIN drip , intravena .
·      Berikan Lasix , Furosemid . - Diuretika .
·      Periksakan Faal Hemostasis .
·      Periksakan sample darah penderita & donor ke Laborat .
·      Konsult dokter
2. Reaksi Panas Non Haemolitik :
Reaksi ini paling sering terjadi .
Gejala biasanya timbul - 3 jam post transfusi , berupa
·      Suhu tubuh meningkat Menggigil.
·      Muntah muntah
·      Nyeri hebat pada kepala/otot
tindakan :
·                  Stop transfusi,infus NaCl 0,9%
·                  Beri anti piretik
·                  Bila panas badan menurun , boleh di coba lagi atau ganti darah yang lain.


3. Reaksi Transfusi Karena Darah Tercemar :
Kuman yang mencemari darah adalah : Colliform , Pseudomonas . Biasanya kedua kuman ini menghasilkan endotoxin .
Kontaminasi dapat terjadi oleh karena :
·       Waktu sampling darah .
·       Pemakaian Antikoagulant yang kurang steril .
·       Kuman yang tahan panas tidak mati waktu dipanaskan

Gejala yang timbul :
·          Panas badan Menggigil .
·                 Bila berat penderita jatuh kedalam Shock . Tanda tanda darah yang tercemar :
·                  Berwarna biru kehitaman
·                  Batas sel dan serum tidak jelas 4 terjadi hemolisa .
·                  Bila dikocok perlahan 4 serum jadi merah .
·                  Tampak bekuan darah kecil kecil 4 DIC . Tindakan :
·                  STOP Transfusi 4 infus NaC1 0,9% .
·                  Beri Antibiotik
·                  Beri Kortikosteroid bila perlu.

4. Reaksi Transfusi Karena Allergic :
Biasanya terjadi karena adanya allergen di dalam darah donor . Gejala yang timbul :
·       Ringan : urtikaria ( gatal gatal ).
·       Berat    Seasak nafas , Cyanosis , Hypotensi 4 Shock .
Tindakan :
·       STOP Transfusi 4 infus NaC1 0,9% .
·       Beri antihistamin .
·       Beni kortikosteroid bila perlu .
·       Bila terjadi lharynk oedem berikan adrenaline.
5. Reaksi Transfusi Perdarahan Abnormal :
Reaksi transfusi ini biasanya disebabkan oleh reaksi transfusi hemolitik segera yang selanjutnya mengalami DIC dan adanya dilusi factor pembekuan darah
Tindakan :
·       STOP Transfusi 4 infus NaC1 0,9% .
·       Bila terjadi DIC beri Heparin .
·       Bila disebabkan dilusi factor pembekuan darah , beri Plasma beku segar / Darah segar .
6. Reaksi Transfusi Kegagalan Jantung :
Reaksi ini biasanya disebabkan karena : Transfusi dengan volume darah yang besar dan dalam waktu yang singkat , atau pada penderita dengan kelainan jantung Tindakan :
·       STOP Transfusi 4 infus NaCI 0,9% .
·       Pasien dibuat posisi setengah duduk .
·       Beri oksigen .
·       Beri obat : Digitalis , Diuretik 4 dokter ahli jantung.
·       Lakukan Phlebotomi bila perlu 4 dokter ahli .
·       Muntah muntah .
·       Nyeri yang hebat pada kepala / otot

Tindakan :
·       STOP Transfusi , 4 infus NaC1 0,9% .
·       Beri anti piretik .
·       Bila panas badan menurun boleh dicoba lagi atau ganti darah yg lain.

7. Reaksi Transfusi Kegagalan Paru :
Penyebab : Darah yang tersimpan lama akan terbentuk mikrothrombi 4 shg me­nyebabkan infark paru .
Pencegahan : diberi filter 20 mikron waktu transfusi .

8. Reaksi Transfusi Keracunan :
Biasanya disebabkan karena keracunan : Kalium , Sitrat .
9. Reaksi Transfusi Thrombophlebitis :
Biasanya disebabkan oleh karena alat transfusi yang kurang steril.

Andy

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 komentar: